Deskripsi Mata Ajar
Matakuliah ini mempelajari tentang patologi, gejala dan tanda klinis, interpretasi hasil uji laboratorium dan radiologi, penegakan diagnosis kerja dan diagnosis banding, pemberian terapi yang rasional, serta upaya promotif dan preventif pada penyakit sistem saraf. Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa dapat menguasai dasar-dasar patologi, gejala dan tanda klinis yang ditimbulkan, interprestasi hasil uji laboratorium dan radiologi, penegakaan diagnosis kerja dan diagnosis banding, pemberian terapi yang rasional, serta upaya promotif dan preventif pada penyakit sistem saraf. Matakuliah ini diberikan dalam bentuk ceramah, praktikum, diskusi PBL, skills lab, dan belajar mandiri.
Standar Kompetensi
-
Capaian Pembelajaran Matakuliah
1. Mahasiswa mampu menjelaskan cara melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik neurologis, dan diagnosis penyakit sistem saraf
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Anatomi Pembuluh Darah Otak, Penyakit yang berkaitan dengan kelainan pembuluh darah otak (patofisiologi, epidemiologi,pemeriksaan fisik, penunjang, dan tatalaksana awal)
3. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian trauma kepala dan medulla spinalis , gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis, penggolongan serta penatalaksanaannya .
4. Mahasiswa mampu menjelaskan dasar dan interpretasi pemeriksaan radiologi sistem saraf pusat pada penyakit vaskular, infeksi, trauma, tumor sistem saraf
5. Mahasiswa mampu menjelaskan Anatomi Jaras penglihatan, Gangguan Visus pada penyakit saraf, Penyakit terkait gangguan visus pada penyakit saraf
6. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi epilepsi, patofisiologi, gejala klinis dan diagnosis epilepsi pada anak
7. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, patofisiologi, diagnosis dan tatalaksana febrile convulsion dan infantile spasm.
8. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis, penggolongan, serta penatalaksanaan beberapa infeksi sistem saraf
9. Mahasiswa mampu menjelaskan Pengertian Tumor Sistem Saraf Pusat serta Gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis, penggolongan serta penatalaksanaan Tumor Sistem Saraf Pusat Primer maupun Sekunder
10. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Gangguan Kesadaran , gejala klinis, pathogenesis, diagnosis, Penyakit yang berkaitan dengan gangguan kesadaran, serta penatalaksanaan awal .
11. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi Encephalitis, penyebab Encephalitis, patogenesis Encephalitis, manifestasi klinis Encephalitis, diagnosis Encephalitis, penatalaksanaan awal Encephalitis, waktu merujuk pasien Encephalitis, tindak lanjut pasien Encephalitis kembali dari rujukan.
12. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dilakukannya pemeriksaan cairan serebrospinalis, bagaimana Cara melakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis, syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan pemeriksaan cairan serebropsinalis, dan interpretasi hasil pemeriksaan cairan serebrospinalis.
13. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, fisiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnostik dan penanganan nyeri.
14. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Penyakit Demielinasi mengenai definisi, gejala klinis, pathogenesis, dan penatalaksanaan awal
15. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian penyakit neuromuskuloskeletal, gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis, penggolongan serta penatalaksanaan yang termasuk dalam daftar kompetensi dokter yang tercantum dalam buku Standar Kompetensi Dokter, oleh Konsil Kedokteran Indonesia, 2012, yaitu : bells palsy, radikulopati (akibat jebakan, autoimun), neuropati (diabetikum, autoimun,jebakan), penyakit paut otot (miastenia Gravis), penyakit motor neuron, penyakit otot (hipokalemia)
16. Mahasiswa mampu menjelaskan :Definisi, fisiologi, patofisiologi, jenis, penyebab, diagnosis dan tata laksana vertigo secara umum pada penyakit BPPV Meniere Syndrome, neuritis vestibularis, trauma, vertigo karena tumor, dan vertigo karena stroke
17. Para peserta didik diharapkan mampu menjelaskan tentang berbagai neurotransmiter beserta fungsinya , hubungan patofisiologi serta pathogenesis stroke dengan agen-agen antiplatelet, antikoagulasi serta thrombolitik, hubungan patofisiologi serta pathogenesis Parkinson dengan agen-agen antiparkinson , hubungan patofisologi serta pathogenesis epilepsy dengan obat/ agen antiepilepsi yang digunakan pada farmakoterapi
18. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Gangguan Neurobehaviour, pada Amnesia Pascatrauma dan Afasia
19. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang definisi, patofisiologi, gejala klinis , serta diagnosis Epilepsi dan Penyakit Konvulsi Lainnya.
20. Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi saraf kranial, patofisiologi, gejala klinis dan diagnosisserta tatalaksana Penyakit Saraf Kranial dan Batang Otak.
21. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, diagnosis , dan tatalaksana Abses Otak dan Kern Ikterus
22. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, serta tatalaksana cerebral palsy dan phenylketonuria.
23. Mahasiswa mampu menjelaskan Definisi, patofisiologi, klasifikasi, gambaran klinis dan tatalaksana nyeri kepala
24. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi, fisiologi, klasifikasi, patofisiologi, diagnostik dan penanganan nyeri.
25. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Definisi Movement disorder,patofisiologi penyakit yang termasuk gangguan gerak, diagnosis dan tatalaksana
26. Mahasiswa mampu menjelaskan rehabilitasi secara umum, dan pada kasus stroke (penyakit pembuluh darah otak) , nyeri punggung bawah, dan pada kasus cerebral palsy serta polio
27. Mahasiswa mampu menjelaskan penyakit sistem saraf yang berkaitan dengan trauma (aspek bedah pada penyakit sistem saraf)
28. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menjelaskan tentang Perubahan pathology pada CNS, meliputi vascular, trauma, metabolism, infeksi, dan neoplasma dan Perubahan pathology pada saraf tepi (selubung myelin, demyelinisasi, dan remyelinisasi)
29. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis Demensia dan gangguan memori.
30. Mahasiswa mampu menjelaskan Anatomi Spinal dan Medulla Spinalis. Penyakit yang termasuk Penyakit Spinal dan Medulla Spinalis, Patofisiologi Terjadinya Penyakit Spinal dan Medulla Spinalis, gejala klinis, pathogenesis, perjalanan penyakit, kriteria diagnosis, penggolongan serta penatalaksanaan
31. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian, gejala klinis dan diagnosis spina bifida
32. Mahasiswa mampu menjelaskan obat antieepilepsi, antiparkinson, obat pada SSP, SSO, anastesi general/lokal
Topik Bahasan
1. Patologi anatomi sistem saraf
2. Patologi klinik sistem saraf
3. Patofisiologi penyakit sistem saraf
4. Radiologi sistem saraf
5. Diagnosis fisik penyakit sistem saraf
6. Terapi rasional pada penyakit sistem saraf
7. Promotif dan preventif penyakit sistem saraf
Acuan Wajib
1. Bernardus Sandjaja. 2007. Parasitologi kedokteran.
2. Bickley L. S., Szilagyi. 2003. Bate's Guide to Physical Examination and History Taking. 81h Edition. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins.
3. Bosker, Gideon. 2002. Primary and Acute Care Medicine: Practice, Protocols, Pathways. Atlanta: American Health Consultant.
4. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2007. Mikrobiologi Kedokteran, Jawetz, Melnick and Adelberg. Jakarta: ECG.
5. Cecil. 1992. Textbook of Medicine. Philadelphia: WB Saunders Comp.
6. Fletcher RH., Fletcher SW., Fletcher EH. 1988. Clinical Epidemiology : the essentials. Baltimore: Williams & Wilkins.
7. Kathryn A. Morton [et al.]. 2007. Diagnostic Imaging Nuclear Medicine.
8. Keith C. Stone, Roger L. Humphries. 2005. Current essentials of emergency medicine.
9. Rakel B. 2005. Conn's Current Therapy. Elsevier Saunders.
10. Robbins. 1994. Pathologic Basis of Desease. Philadelphia: WB Saunders.
11. Sue E. Huether, Kathryn L. Mccance. 2008. Understanding Pathophysiology.
12. William E. Paul. 2003. Fundamental Immunology. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.